Daftar Isi:
- Current Ratio menunjukkan rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar. Rasio lancar memberikan satu ukuran kemampuan bisnis untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Angka Rasio Lancar untuk setiap periode adalah jumlah Aktiva Lancar Total dari jadwal Neraca dibagi dengan jumlah Total Current Liability. Misalnya, rumus untuk periode pertama adalah
- = (C47 - C60) / C52
- Angka Perputaran Piutang untuk setiap periode dihitung dengan membagi angka Pendapatan Penjualan untuk periode yang ditentukan oleh saldo Piutang Usaha yang terhutang pada akhir periode. Misalnya, rumus untuk periode pertama adalah
- Rumus untuk periode kedua adalah
- = (C109 + C111) / C112
- Rumus untuk periode kedua adalah
- = (D116 + D112) / D52
- = D116 / D65
- Rumus untuk periode kedua adalah
- Rumus untuk periode kedua adalah
Video: My Friend Irma: The Red Hand / Billy Boy, the Boxer / The Professor's Concerto 2024
Tabel Rasio Keuangan memiliki 11 baris dari data yang dihitung Seperti pada jadwal lainnya, periode identifier menghitung periode dimana nilai dihitung. Periode pertama disimpan di sel C165 sebagai bilangan bulat 1, dan periode berikutnya disimpan sebagai periode sebelumnya ditambah 1. Nilai lain dalam Rasio Keuangan Tabel dihitung seperti yang dijelaskan di sini.
Current Ratio menunjukkan rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar. Rasio lancar memberikan satu ukuran kemampuan bisnis untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Angka Rasio Lancar untuk setiap periode adalah jumlah Aktiva Lancar Total dari jadwal Neraca dibagi dengan jumlah Total Current Liability. Misalnya, rumus untuk periode pertama adalah
= D47 / D60
dan seterusnya.
Rasio Cepat
Angka Rasio Cepat menunjukkan rasio jumlah uang tunai dan ekuivalen ditambah dengan piutang terhadap kewajiban lancar. Rasio cepat ini memberikan ukuran kemampuan bisnis yang lebih ketat untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya dibandingkan rasio lainnya.
Angka Rasio Cepat untuk setiap periode adalah jumlah dari angka Kas dan Setara dan angka Piutang Usaha dibagi dengan jumlah Kewajiban Total Current Liability. Misalnya, rumus untuk periode pertama adalah
= (C43 + C44) / C60
Rumus untuk periode kedua adalah
= (D43 + D44) / D60dan seterusnya.
Modal Kerja terhadap Jumlah Aktiva
Jumlah Modal Kerja terhadap Jumlah Aktiva menunjukkan rasio modal kerja (aset lancar dikurangi kewajiban lancar) terhadap jumlah aset. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva merupakan ukuran lain dari kemampuan bisnis untuk memenuhi kewajiban finansialnya dan memberi indikasi mengenai distribusi aset bisnis menjadi sumber daya likuid dan non-likuid.
Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva untuk setiap periode dihitung dengan membagi selisih antara jumlah Aktiva Lancar dan Kewajiban Lancar dengan jumlah Aktiva Total. Misalnya, rumus untuk periode pertama adalah
= (C47 - C60) / C52
Rumus untuk periode kedua adalah
= (D47 - D60) / D52
dan seterusnya.
Perputaran Piutang
Angka Perputaran Piutang menunjukkan rasio penjualan terhadap saldo piutang usaha. Rasio Perputaran Piutang menunjukkan efisiensi dari koleksi penjualan. Satu masalah dengan ukuran seperti biasanya diterapkan adalah bahwa penjualan kredit dan penjualan tunai dapat disertakan dalam rasio penyebut.Dua potensi kekurangan ada dengan pendekatan ini.
Pertama, kehadiran penjualan tunai dapat membuat koleksi piutang terlihat lebih efisien daripada kasusnya. Selain itu, hanya perubahan dalam campuran kredit dan penjualan tunai dapat mempengaruhi rasio, meskipun efisiensi proses koleksi piutang tidak berubah.
Angka Perputaran Piutang untuk setiap periode dihitung dengan membagi angka Pendapatan Penjualan untuk periode yang ditentukan oleh saldo Piutang Usaha yang terhutang pada akhir periode. Misalnya, rumus untuk periode pertama adalah
= C100 / C44
Rumus untuk periode kedua adalah
= D100 / D44
dan seterusnya.
Perputaran Inventaris
Baris Perputaran Persediaan menunjukkan rasio biaya penjualan terhadap saldo persediaan. Rasio Perputaran Persediaan menghitung berapa lama persediaan ditahan. Hal ini dapat mengindikasikan saldo persediaan yang habis atau berlebihan. Rasio Perputaran Inventaris untuk setiap periode dihitung dengan membagi angka Cost of Sales untuk periode persediaan yang dilakukan pada akhir periode. Misalnya, rumus untuk periode pertama adalah
= - C101 / C45
Rumus untuk periode kedua adalah
= - D101 / D45
dan seterusnya.
Times Interest Earned
Baris Interest Interest Earned menunjukkan rasio dari jumlah laba bersih setelah pajak ditambah pendapatan bunga atas biaya bunga. Rasio tersebut mengindikasikan relatif mudahnya bisnis membayar biaya pembiayaannya.
Rasio Interest Interest Earned untuk setiap periode dihitung dengan membagi jumlah Pendapatan Operasional dan Pendapatan Bunga dari jadwal Laporan Laba Rugi menurut jumlah Interest Interest. Misalnya, rumus untuk periode pertama adalah
= (C109 + C111) / C112
Rumus untuk periode kedua adalah
= (D109 + D111) / D112
dan seterusnya.
Penjualan terhadap Aset Operasional
Baris Penjualan ke Aset Operasional menunjukkan rasio pendapatan penjualan terhadap aktiva bersih, properti dan peralatan. Rasio tersebut menunjukkan efisiensi dimana bisnis menggunakan aset operasionalnya untuk menghasilkan pendapatan penjualan. Rasio Penjualan terhadap Aset Operasional untuk setiap periode adalah angka Sales Revenue yang masuk dalam area input buku kerja perencanaan bisnis dibagi dengan angka Net Plant, Property & Equipment dari jadwal Neraca. Sebagai contoh, rumus untuk periode pertama adalah
= C100 / C50
Rumus untuk periode kedua adalah
= D100 / D50
dan seterusnya.
Return on Total Assets
Baris Return on Total Assets menunjukkan rasio dari jumlah laba bersih setelah pajak ditambah biaya bunga terhadap total aset untuk setiap periode. Rasio tersebut mengindikasikan keseluruhan profitabilitas operasional bisnis, yang dinyatakan sebagai tingkat pengembalian aset bisnis. Rumus untuk periode pertama adalah
= (C16 + C112) / C52
Rumus untuk periode kedua adalah
= (D116 + D112) / D52
dan seterusnya.
Return on Equity
Baris Return on Equity menunjukkan rasio laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas pemilik untuk setiap periode.Rasio tersebut mengindikasikan profitabilitas bisnis sebagai investasi pemilik. Rasio Return on Equity untuk setiap periode adalah Laba Bersih (Rugi) Setelah Pajak yang berasal dari jadwal Laporan Laba Rugi dibagi dengan angka Pemilik Ekuitas dari jadwal Neraca. Sebagai contoh, rumus untuk periode pertama adalah
= C116 / C65
Rumus untuk periode kedua adalah
= D116 / D65
dan seterusnya.
Perputaran Investasi
Baris Perputaran Investasi menunjukkan rasio pendapatan penjualan terhadap total aset. Rasio, seperti rasio Sales to Operational Assets, menunjukkan efisiensi dimana bisnis menggunakan asetnya (dalam hal ini, total asetnya) untuk menghasilkan penjualan.
Rasio Perputaran Investasi untuk setiap periode adalah angka Pendapatan Penjualan yang Anda masukkan di area input buku kerja perencanaan bisnis dibagi dengan jumlah Aktiva Total dari jadwal Neraca. Sebagai contoh, rumus untuk periode pertama adalah
= C100 / C52
Rumus untuk periode kedua adalah
= D100 / D52
dan seterusnya.
Leverage Keuangan
Leverage Financial Leverage menunjukkan perbedaan antara return atas ekuitas pemilik dan tingkat pengembalian total aset. Rasio tersebut mengindikasikan kenaikan atau penurunan ekuitas sebagai akibat peminjaman. Nilai positif menunjukkan adanya peningkatan return on owner's equity dengan menggunakan financial leverage; nilai negatif menunjukkan kemerosotan pengembalian ekuitas pemilik.
Angka Leverage Keuangan untuk setiap periode adalah angka Return on Total Assets dikurangi angka Return on Equity. Sebagai contoh, rumus untuk periode pertama adalah
= C176 - C175
Rumus untuk periode kedua adalah
= D176 - D175
dan seterusnya.