Video: Internet Protocol - IPv4 vs IPv6 as Fast As Possible 2024
Antarmuka protokol routing dapat ditetapkan secara dinamis atau statis. Routing jaringan statis memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan mengimplementasikan dynamic routing protocols. Di sisi keuntungan, Anda memiliki yang berikut ini:
-
Prediktabilitas: Jika Anda mengubah desain dan tata letak jaringan dan mengalami kegagalan perangkat, rute statis tidak berubah. Anda selalu tahu jalur yang akan diambil data Anda.
-
Beban bandwidth jaringan: Routing statis memiliki overhead nol, sedangkan semua protokol routing dinamis memiliki tingkat overhead tertentu. Misalnya, pada jaringan dengan 200 segmen, router akan mengirimkan update dari setiap antarmuka setiap 30 detik, dan update tersebut sekitar 3KB data. Selama satu hari, lalu lintas ini bertambah.
-
Mudah dikonfigurasi: Masalah ini relatif, tergantung pada ukuran jaringan Anda. Meskipun jaringan kecil mudah dikonfigurasi, karena jaringan tumbuh, menerapkan perubahan pada semua router dapat menjadi tugas besar.
Beberapa kekurangan pada routing statis meliputi:
-
Kurangnya skalabilitas: Untuk jaringan segmen 200 yang disebutkan sebelumnya, yang mungkin berisi 200 router, Anda bisa berhadapan dengan ribuan entri tabel routing Secara manual menghitung semua rute tersebut dan menjaganya tetap up-to-date akan menjadi tugas yang hebat dan sangat rentan terhadap kesalahan. Bahkan jika Anda menerapkan desain pengalamatan jaringan yang bagus yang memungkinkan summarization rute, Anda masih tertinggal dengan sejumlah besar rute untuk dikelola.
-
Implementasi jaringan yang besar: Saat bekerja dengan jaringan 200 router, tugas memperbarui satu rute bisa menjadi tugas yang rumit, terutama jika Anda memperbarui rute dengan urutan yang salah. Jika demikian, Anda bisa kehilangan akses ke bagian besar jaringan sampai seseorang mengunjungi router dengan kabel rollover atau terhubung dari area jaringan yang lain.
-
Tidak ada redundansi: Protokol routing dinamis dapat memperbarui tabel routing jika terjadi kegagalan perangkat atau antarmuka, jadi jika ada beberapa jalur yang mungkin, protokol ini akan terus memungkinkan arus data. Rute statis tidak memungkinkan adanya failover otomatis atau jalur redundan ini, jadi jika Anda mengalami kegagalan, Anda harus secara manual menyesuaikan rute untuk memindahkan data melalui jalur alternatif.