Video: Young Love: The Dean Gets Married / Jimmy and Janet Get Jobs / Maudine the Beauty Queen 2024
Banyak atheis dan humanis saat ini cukup banyak alergi terhadap bahasa dan ritual keagamaan. Tapi John Dewey, yang menulis pada tahun 1930an, berasal dari tempat yang sangat berbeda.
Hanya sedikit orang yang bisa mengklaim pengaruh yang lebih besar pada budaya Amerika daripada filsuf John Dewey (1859-1952). Dalam perjalanan karir yang panjang, Dewey secara praktis menemukan kembali sistem pendidikan Amerika dari bawah ke atas.
Bagi beberapa atheis dan humanis, pengingat agama semacam itu membawa terlalu banyak kenangan buruk atau kebencian. Yang lain tidak ingin dianggap religius, sebuah asumsi yang membuat mereka menghilang ke arus utama dan memperkuat gagasan bahwa ateis jarang terjadi.Apakah Anda bertanya-tanya mengapa seorang ateis menginginkan orang untuk terus percaya kepada Tuhan? Yah dia tidak, sungguh. Seperti Felix Adler di abad ke-19, Dewey mengatakan bahwa dia ingin menyelamatkan dorongan religius, untuk menjaga bahasa dan ritual agama, bahkan jika dia tidak lagi percaya kepada Tuhan.
Ini mungkin terasa aneh pada awalnya, tapi sangat mirip dengan Unitarian Universalism (UU) hari ini. Agama, katanya, adalah cara untuk berkumpul di masyarakat, fokus pada cita-cita, dan melakukan tindakan positif bersama. Anda tidak ingin kehilangan itu hanya karena Tuhan tidak aktif. Tapi Dewey melangkah lebih jauh dari kebanyakan UU ketika dia mengatakan untuk tetap menggunakan kata Tuhan, tapi berarti sesuatu yang lain - bukan makhluk supranatural, tapi komunitas, cita-cita, apapun yang membuat orang ingin berusaha menjadi yang terbaik. Itu, katanya, adalah "Tuhan. " Penunjukan ini adalah masalah besar bagi banyak orang, baik religius maupun atheis, bahkan sampai hari ini. Jika seseorang berpikir bahwa Tuhan supranatural adalah ide penting untuk dilestarikan, mereka ingin tahu bahwa ketika seseorang mengatakan "Tuhan," dia berarti Tuhan. Dan jika seseorang menganggap kepercayaan pada Tuhan supranatural adalah hal yang berbahaya, itu tidak membantu bila kata itu didefinisikan ulang berarti banyak artinya.
Tidak lama setelah Dewey mengusulkan redefinisi ini, Amerika Serikat memasuki Perang Dingin, agama terjalin dengan patriotisme, dan Tuhan ditambahkan ke mata uang dan Ikrar Kesetiaan.Jika "Tuhan" telah didefinisikan ulang untuk berarti apa pun yang diinginkan seseorang berarti, dengan alasan bahwa batas negara gereja telah disilangkan menjadi sangat sulit. Dan kemudian atheis tidak patriotik?Dengan atau tanpa bahasa agama, gagasan Dewey sangat mempengaruhi humanisme modern dan agama liberal, termasuk Budaya Etis dan Universalisme Unitarian.