Daftar Isi:
- Anda ingin membingkai subjek Anda karena Anda mungkin ingin membingkainya di film Anda.
- Banyak pembuat film mewawancarai film dengan subjek yang memandang jauh dari kamera karena ini bisa lebih nyaman bagi penonton untuk menonton. Subjek Anda hanya akan melihat kamera saat mereka berbicara langsung dengan penonton. Teknik ini terutama digunakan saat syuting presenter TV. Untuk mendapatkan efek ini, mintalah orang yang mengajukan pertanyaan untuk duduk di satu sisi kamera, lalu mintalah subjek Anda untuk melihat orang itu saat menjawab.
- Sebelum Anda mulai memfilmkan wawancara Anda, mintalah subjek atau karakter Anda untuk menjawab pertanyaan sepenuhnya, dan sertakan pertanyaan di jawabannya. Misalnya, satu kru bertanya kepada orang-orang mereka apa peran mereka dalam film tersebut. Jika subjek hanya mengatakan "operator kamera," ini mungkin tidak masuk akal bagi penonton saat pertanyaan itu nanti terjadi.
Video: Simulasi Wawancara Kerja Baik Vs Salah - SMK KESUMA BANGSA 2 DEPOK XII ADM I 2024
Jika film dokumenter Anda akan mencakup wawancara, Anda mungkin ingin menembak mereka pertama, karena jawaban subjek Anda dapat membantu Anda memilih apa yang akan disertakan di bagian dokumenter lainnya. Subjek yang Anda wawancarai tidak mungkin menjadi aktor atau orang biasa di kamera, jadi kemungkinan besar mereka akan gugup, dan mungkin juga membuat kesalahan. Tugas Anda sebagai pembuat film dan sutradara membuat mereka merasa senyaman mungkin. Anda dapat melakukan ini dengan memperkenalkan diri dan peran Anda di dalam film dan dengan menjelaskan kepada mereka apa yang akan terjadi selama pembuatan film dan apa yang Anda ingin mereka lakukan.
Anda ingin membingkai subjek Anda karena Anda mungkin ingin membingkainya di film Anda.
Jika Anda memiliki lampu ekstra yang dapat Anda gunakan, pertimbangkan untuk menggunakan teknik pencahayaan tiga titik untuk wawancara. Pastikan Anda memasang lampu dan peralatan sebelum subjek Anda tiba. Anda ingin memastikan bahwa Anda dan subjek Anda senyaman mungkin. Jika Anda masih mengatur saat subjek tiba, Anda akan mendapat tekanan untuk memulai dengan cepat. Beginilah kesalahan sering terjadi.
Tembakan tengah dan tembakan close-up memberi kesan paling alami pada sebuah wawancara. Anda bisa menggunakan keduanya. Anda mungkin mulai dengan tembakan tengah untuk pertanyaan pertama, ganti ke close-up untuk pertanyaan kedua, dan kemudian kembali ke tembakan tengah untuk yang ketiga. Ini berarti Anda bisa memotong pertanyaan dari pewawancara saat mengedit, hanya menyisakan jawabannya. Saat potongan-potongan ini digabungkan, ini bisa terlihat seperti jawaban panjang dari subjek dan Anda dapat mengubah sudut kamera saat ia bergerak dari satu jawaban ke jawaban berikutnya.
Pastikan pewawancara tetap diam saat subjek menjawab pertanyaan karena Anda tidak ingin adanya interupsi dari suara atau tawa di luar kamera.Melepaskan suara latar selama pengeditan bisa jadi sulit dan terkadang tidak mungkin.
Ingatlah untuk menggunakan aturan pertiga.
Pembingkaian penting saat mewawancarai subjek.
Melihat off-cameraBanyak pembuat film mewawancarai film dengan subjek yang memandang jauh dari kamera karena ini bisa lebih nyaman bagi penonton untuk menonton. Subjek Anda hanya akan melihat kamera saat mereka berbicara langsung dengan penonton. Teknik ini terutama digunakan saat syuting presenter TV. Untuk mendapatkan efek ini, mintalah orang yang mengajukan pertanyaan untuk duduk di satu sisi kamera, lalu mintalah subjek Anda untuk melihat orang itu saat menjawab.
Ingatkan subjek bahwa mereka dapat mengambil kembali jawabannya jika mereka melakukan kesalahan. Anda juga dapat meminta pewawancara Anda untuk tersenyum, mengangguk, dan terus-menerus melakukan kontak mata dengan subjek saat mereka menjawab pertanyaan. Hal ini bisa membantu mereka merasa lebih nyaman.
Pertanyaan di jawaban
Sebelum Anda mulai memfilmkan wawancara Anda, mintalah subjek atau karakter Anda untuk menjawab pertanyaan sepenuhnya, dan sertakan pertanyaan di jawabannya. Misalnya, satu kru bertanya kepada orang-orang mereka apa peran mereka dalam film tersebut. Jika subjek hanya mengatakan "operator kamera," ini mungkin tidak masuk akal bagi penonton saat pertanyaan itu nanti terjadi.
Jika sebaliknya jawabannya adalah "Saya adalah salah satu operator kamera di film ini," maka pemirsa tidak akan kesulitan untuk mengerti. Subjek Anda mungkin lupa melakukan ini untuk setiap pertanyaan, namun Anda mungkin harus mengingatkan mereka dari waktu ke waktu.